Diamond Snow

Tuesday, October 21, 2014

Mimpi Lelapku

Kisah kita adalah kenangan
Yang tak ingin aku kembalikan
Ku sedari itu adalah harapan
Walau takkan wujud lagi pun
Aku rela...

Setiap kali aku berlari
mengejar harapan
Kau membelenggu aku
Menjadikan aku tempang
Setiap kali aku mewarnai langit
menjadi biru
Kau mengubahnya menjadi kelabu
Mengapa sayang? Mengapa aku?

Ku bentangkan selimut malam
Pada tempat beribu mimpi
Yang bukan milikku lagi
Ku ingin tetap tersenyum
Kala gadis lain menitiskan airmata
kerana atas janji sucimu
Yang mengikat hatimu dan hatinya
Aku ingin tetap menyapa
Walau pilu terus menyesak dada
Ku ingin tetap tegar kuat
Saat sumpahmu atas cinta sucimu
Untuknya aku dengar

Jika kau benar mencintaiku dulu
Tentu waktu dan jarak jauh
tak akan surutkan kesetiaanmu
Namun bila kau sudah abaikan aku
Aku sendiri akan pergi dan
takkan tinggalkan bekas
Walau hanya sekadar bayangku

Aku tak berani menyalahkan waktu
yang mempertemukan
aku masih begini
Menyusuri jejak-jejak kasih dulu
Meski berlinang airmata
Tak mengapa
Aku dah biasa
Sendiri dan menangis lagi

Jika jarum kecil itu diam-diam
kau tanamkan di kakiku
Bagaimana harus bisa aku berjalan
Ke arahmu
Untuk tahu sebenarnya
kau juga menyayangiku
Kalau kau menyayangi,
Seekor nyamuk pun takkan kau beri hinggap
Apalagi sebatang duri

Entah mengapa
Rasanya cukup sampai di sini
aku melangkah
Mungkin aku telah terlalu
lelah mengejarmu
Membelenggu mimpiku
Memintamu menjadi pendampingku
tak mengapalah... ~af~

Saturday, October 4, 2014

Kau

Kamu, seperti hantu
Terus menghantui ku
Ke mana pun tubuh ku pergi
Kau terus membayangi aku

Salahku, biarkan kamu
Bermain dengan hatiku
Aku tak bisa memusnahkan
Kau dari fikiranku ini

Di dalam keramaian
Aku masih merasa sepi
Sendiri memikirkan mu
kau genggam hati ku
Dan kau tuliskan
Nama mu...

Tubuhku ada di sini
Tetapi tidak jiwa ku
Kosong yang hanya ku rasakan
Kau telah tinggal di hati ku

Kau tulis nama mu...
Kau tulis nama mu...
Kau tulis nama mu... ~af~